Meski dianggap memegang peranan
penting dalam kemajuan serta perubahan suatu bangsa, nyatanya membentuk pemuda
berkarakter, berjiwa pemimpin,
berkontribusi, dan memiliki semangat tinggi untuk mengentaskan
kemiskinan bukan perkara mudah. Butuh
proses, komitmen, dan penggemblengan kemampuan secara konsisten. Beasiswa
Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA) sebagai program pengembangan kepemimpinan bagi
aktivis mahasiswa yang berada di bawah naungan Dompet Dhuafa Pendidikan,
berkomitmen membentuk pemimpin strategis dalam menyikapi problematika
kemiskinan di Indonesia melalui kreativitas dan inovasi.
Berbekal keyakinan dan kompetensi
para penerima manfaatnya, pada Jumat (18/12), Sabtu (19/12), dan Minggu (20/12)
BAKTI NUSA menggelar Leadership Summit dengan tema “Kolaborasi Mengatasi
Kemiskinan dengan Program Berkelanjutan” sebagai wadah dan sarana pembinaan
mengembangkan aspek kepemimpinan strategis.
“Melihat adanya problematika
kemiskinan di Indonesia kami ingin para penerima manfaat BAKTI NUSA bisa
menyusun strategi dalam mengentaskan kemiskinan. Salah satunya dengan
berkontribusi melalui program dan gerakan yang mereka buat,” ujar Muhamad
Saepudin diwawancara daring via ZOOM.
Kegiatan Leadership Summit
dilaksanakan dengan agenda utama pelatihan kepemimpinan strategis dan workshop
atau diskusi. Pesertanya merupakan
57 penerima manfaat
BAKTI NUSA Angkatan 10 dari empat
belas kampus besar di Indonesia
seperti UI, IPB, UNPAD,
ITB, UGM, UNS,
UNSRI, UNAIR, ITS,
UNDIP, UB, UNAND, UNSOED, dan USU.
“Selama tiga hari para penerima
manfaat akan mengikuti Millenial Leadership Sharing, Zakat Development Program
Sharing, dan Leadership Project Meeting untuk memantapkan pijakan kaki mereka
berkontribusi secara nyata dan strategis di masyarakat,” tegas Muhammad
Saepudin.
Menggandeng pemateri berkompeten
seperti Dr. Irfan Syauqi Beik, SP., M.Si., Advisory Council of World Zakat
Forum, sebagai pembicara utama; Nur Agis Aulia, Politisi Muda, Pelopor
Agropreneur Muda; Triana Rahmawati, Founder Griya Schizofren &
Youthproject.id, Alumni BAKTI NUSA 4; Abdul Rozak, Founder Senyum Desa, Pemuda
Pelopor Nasional, Alumni BAKTI NUSA 9; Udhi Tri Kurniawan, GM Pengembangan
Zakat Dompet Dhuafa; Jahidin Jay, Manajer Pendayagunaan Baitulmaal Muamalat;
Humairoh Anahdi, Manajer Pengembangan Bisnis dan Riset BSM Umat; Salman
Al-Farisi, Deputi Direktur YBM PLN; Purwa Udiutomo, Pengembangan Pendidikan
Dompet Dhuafa; Haryo Mojopahit, Advokasi & Perlindungan Hukum untuk Dhuafa;
Sifing Lestari, Edukasi & Promosi Kesehatan/Layanan Kesehatan Cuma-Cuma;
Ridwan Affan, Fraud Specialist Dompet Dhuafa; Syamsul Ardiansyah, Kajian dan
Pengembangan Wakaf Dompet Dhuafa; Dwi Tanti Kurnianingtyas, Advokasi,
Sosialisasi, dan Edukasi Zakat Dompet Dhuafa; Kamaludin, Pemberdayaan Ekonomi
Dompet Dhuafa; dan Guru Agung Pardini, GM Sekolah Kepemimpinan Bangsa.
Menurut Muhammad Saepudin dengan
menghadirkan pembicara kompeten di bidangnya diharapkan penerima manfaat dapat
terinspirasi dan terpacu menyelesaikan problematika kemiskinan di Indonesia.
“Dengan mengikuti Leadership Summit besar harapan kami, di masa mendatang,
mereka mampu menumbuhkan inisiatif agar bisa melihat celah melalui pendekatan
berbasis solusi bahwa ini bukan tentang diri sendiri melainkan tentang hajat
hidup orang banyak. Kami juga ingin agar mereka mampu berkembang menjadi sosok
terbaik versi mereka sendiri,” tutup Muhamad Saepudin. (AR)
No comments:
Post a Comment