PORTALBUANA.COM, BOGOR. - "Belajar memahami kemiskinan dimulai dari memahami masalah kemiskinan yang ada, sehingga kita mampu menyelesaikannya. Bukan hanya sekadar menyalurkan bantuan lantas masalah kemiskinan selesai," ujar Humairoh Anahdi, Manajer Pengembangan Bisnisdan Riset BSM Umat, membuka materi di sesi Zakat Development Program Sharing di gelaran Leadership Summit 2020 yang diadakan pada Sabtu (19/12).
Dalam pemaparannya, Humairoh
menyoroti banyaknya orang yang hanya berfokus pada SDGs sebagai indikator
menyejahterakan masyarakat. Padahal di dalam Islam ada konsep maqasid syari'ah
(gagasan dalam hukum Islam bahwa syariah diturunkan Allah untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu) yang terdiri atas hifz dien, hifz nafs, hifz aql, hifz
nasib, dan hizb maal.
Program design ekonomi syariah
berbasis zakat dimulai dari charity. Namun, hal tersebut belum cukup karena
perlu basis penguatan masyarakat (empowerment) dengan menggandeng berbagai
partner kolaborasi (partnership) sehingga terciptanya ekosistem masyarakat yang
berdaya.
Oleh karena itu menurutnya
program-program pemberdayaan masyarakat dari BSM berbasis ekonomi syariah. Hal
tersebut dibuktikan dengan pembinaan UKM dan desa BSM untuk meningkatkan
pendapatan mustahik.
Selain itu, ada pula
program-program yang ditujukan untuk pemberdayaan generasi muda seperti mesjid
ramah anak, usaha muda mandiri, dan ISDP (Islamic Sociopreneur Development
Program).
Di akhir sesi, Humairah Anahdi
mengajak penerima manfaat BAKTI NUSA 10 berkolaborasi bersama BSM Umat. (MEL)
No comments:
Post a Comment