Salman Al-Farisi, Deputi Direktur
YBM PLN, membagikan kisahnya mengelola dana zakat pada perusahaan dalam sesi
Zakat Development Program Sharing pada Sabtu (19/12). Salman menyampaikan ada
atau tidaknya lembaga zakat di perusahaan, para karyawan akan tetap menunaikan
zakat profesinya. Ketika zakat hadir di tengah-tengah potensi itu, maka
selanjutnya lembaga zakat memikirkan untuk melipatgandakan manfaat bagi
mustahik yang ada.
Perwujudan pelipatgandaan manfaat
bagi mustahik salah satunya menyalurkan dana zakat dengan membagi persentasenya
di mana terdapat dana yang digunakan di unit masing-masing sebesar 65 persen,
dan ada pun dana yang disalurkan ke pusat sebesar 35 persen. Dana di unit
masing-masing harapannya bisa menyejahterakan dari mustahik terdekat. Sebagai
contoh, apabila pegawainya dari regional A, maka mustahiknya pun berasal dari
regional yang sama.
“Kami ingin mengembalikan manfaat
zakat ke tengah-tengah masyarakat”
Salman turut menjelaskan bahwa
YBM PLN membagi programnya menjadi 5 Pilar Pemberdayaan, yaitu Dakwah, Sosial Kemanusiaan, Pendidikan,
Ekonomi, dan Kesehatan. Masing-masing memiliki turunan programnya yang lebih
menyasar pada permasalahan riil dalam masyarakat.
"Tugas mengentaskan kemiskinan
tidak hanya dibebankan kepada beberapa lembaga zakat saja. Ketika lembaga zakat
mendapatkan amanah mengelola dana zakat, maka indikator kunci keberhasilannya
ada pada manfaat zakat yang terlipatgandakan. Lembaga zakat hadir, maka
tugasnya mendistribusikan manfaat. Kita harap nantinya tidak ada gap yang
terlalu jauh antara muzakki dan mustahik. Kita inginkan adanya akselerasi
kebermanfaatan yang selalu kita ciptakan,” jelas Salman. (MEL)
No comments:
Post a Comment