PORTALBUANA.COM, JAKARTA - Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan nasional terhadap ancaman radikal terorisme, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar acara Salam Indonesia Harmoni pada Minggu malam, 14 Februari 2021 di stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI).
Kepala
BNPT Komjen Boy Rafli hadir di Salam Indonesia Harmoni dengan mengenakan kostum
pakaian adat pria Minangkabau, dan tampil pada talkshow dalam rangkaian
acara tersebut yang dipandu oleh Narji dan Fiona Fachru Nisa.
Pada
talkshow tersebut Boy Rafli mengatakan, "Salam Indonesia Harmoni adalah
sebuah upaya kita untuk menyapa bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke
untuk sama-sama kita wujudkan Indonesia yang harmoni."
Boy
Rafli juga mengatakan korelasi momen Deklarasi Kesiapsiagaan Nasional dengan
acara Salam Indonesia Harmoni, untuk menjadikan Indonesia yang harmoni maka
kita tentu terus berupaya mengingatkan kepada semua pihak untuk sama-sama kita
wujudkan kesiapsiagaan masyarakat Indonesia, karena kejahatan terorisme yang
acap kali merupakan dibawa pihak-pihak tertentu dan bahkan terjadinya proses
transnasional ideologi yangmana tidak identik, asimetrik dengan kepribadian
bangsa Indonesia. Maka kita harus waspada, karena mereka dengan proses
propaganda yang dilaksanakan bisa membuat masyarakat tidak terasa, tiba-tiba
terbawa arus, terbawa paham-paham yang tidak identik dengan keindonesiaan,
dengan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia, dan oleh karenanya memerlukan
kewaspadaan kita bersama.
Lebih
lanjut Boy Rafli mengatakan, jika sudah tidak ada terorisme, negara
Indonesia akan menjadi negeri yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur. Itu
adalah cita-cita proklamasi, cita-cita kita semua bangsa Indonesia dalam
kehidupan bernegara, karena dengan hidup harmoni, insyaallah, kebahagiaan bisa
tercapai, pasti semua bangsa Indonesia ingin hidup bahagia, damai di Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Salam
Indonesia Harmoni dibuka dengan penampilan teatrikal dari Huma Ark bersama
Teater Kubur, mengangkat pesan untuk memerangi terorisme melalui sebuah cerita
terkait dengan aksi dan dampak dari tindak pidana terorisme. Dimulai dari
tayangan berisi cuplikan aksi teror bom yang terjadi di Indonesia. Lalu dampak
dari kejahatan tersebut, digambarkan melalui aksi teatrikal seorang istri yang
ditinggalkan oleh sang suami untuk melakukan bom bunuh diri. Jika sang suami
mengatasnamakan surga, namun sang istri merasa kejahatan terorisme adalah
neraka yang menghancurkan kehidupan diri dan anaknya.
Lagu
Kebyar Kebyar yang dibawakan oleh Virzha menjadi penutup cerita dari penampilan
teatrikal tersebut, untuk memberi pesan bahwa sejatinya kita harus memegang
teguh Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, demi terciptanya Indonesia damai.
Wizzy menghadirkan suasana haru Salam Indonesia Harmoni lewat penampilannya
membawakan lagu Symphony yang Indah.
Salam
Indonesia Harmoni juga dihadiri oleh perwakilan dari berbagai elemen
masyarakat; Wahid Ridwan (Ketua Gugus Tugas Muhammadiyah), Liem Liliany Lontoh
(Ketua Gugus Tugas Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia), Romo Heri (Ketua
Gugus Tugas Konferensi Wali Gereja Indonesia), Astono (Ketua Gugus Tugas
Parisada Hindu Indonesia). Boy Rafli melakukan Deklarasi Kesiapsiagaan Nasional
pada acara tersebut diikuti oleh para hadirin yang dipimpin oleh Yoan Clara
Teken, Runner Up 5 Putri Indonesia 2020.
Usai
memimpin Deklarasi Kesiapsiagaan Nasional, Yoan tampil mendeklamasikan puisi
berjudul Dalam Damai Harmoni Indonesia, sebuah puisi karya Boy Rafli Amar.
Salam
Indonesia Harmoni turut dimeriahkan dengan penampilan dari Swaramipa, Tiga
Jantung, Indira Dewi, Sofyan Saleh, SE Percussion, dan CAA Dancer. Salam
Indonesia Harmoni Bersama Untuk Indonesia ditutup dengan keberagaman Nusantara
melalui penampilan Wizzy membawakan medley lagu daerah; Sajojo (Papua),
Kampuang Nan Jauh di Mato (Sumatera Barat), dan Ondel Ondel (DKI Jakarta),
diakhiri penampilan Tiga Jantung, Syofyan Saleh, dan Swaramipa, menampilkan
lagu Kibar.
(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)
No comments:
Post a Comment