PORTALBUANA.COM - SUNGAI PENUH. WargaKota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci Jambi, mengeluhkan kelangkaan tabung gas elpiji 3 kilogram. Kelangkaan sudah terjadi beberapa Minggu terahir, kelangkaan ini semakin dirasakan warga ditengah pandemi Covid-19.
Menurut Hasma Yusuf, salah satu warga kota sungai penuh mengatakan bahwa meski langka dan harga mahal, namun dirinya tetap berupaya untuk mendapatkannya.
Harga elpiji 3 Kilogram mencapai Rp 30.000 hingga Rp 35.000 per tabung, padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) hanya Rp. 18.000 per tabung.
“Kelangkaan ini kami rasakan beberapa minggu terahir, sudah langka harganya juga mahal sampai Rp 35.000 per tabung. Untuk mendapatkannya saya biasa cari sampai dapat,” katanya saat ditemui di depan salah satu pangkalan gas elpiji di Kota Sungai Penuh.
Sementara itu, pengencer gas elpiji di kota sungai penuh, Munsir, mengatakan bahwa gas elpiji dijual dengan harga Rp. 30.000 per tabung. Sedangkan elpiji kami dari pangkalanengan harga Rp. 27.000 per tabung, ini pun tidak mencukupi dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Jatah tersebut habis dalam satu hari saja.
“Memang terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram, kami juga tidak tahu pasti penyebabnya" ungkap Munsir
Kadis Disperindag Kota Sungai Penuh, Harianto, ketika ditemui di kantor beberapa waktu lalu,"Masalah harga gas itu dibawah Bidang Ekobang" ujarnya singkat.
Namun sejauh ini, belum diketahui pasti penyebab langkanya elpiji 3 kg dan mahalnya harga yang di jual oleh pangkalan kepada pengencer yang sudah diatas HET. (Dede)
No comments:
Post a Comment