Cianjur – Sabtu (07/01), Tim Respon Darurat Pendidikan (RDP) Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa menyelenggarakan Lokakarya Sekolah ...
Cianjur – Sabtu (07/01), Tim Respon Darurat Pendidikan (RDP) Lembaga Pengembangan Insani Dompet
Dhuafa menyelenggarakan Lokakarya Sekolah Ceria batch pertama kepada para guru dan kepala sekolah
penyintas gempa Cianjur
Lokakarya Sekolah Ceria menyasar dua Gugus yaitu Gugus Kembang Manis dan Gugus Cugenang.
Sebanyak 110 peserta yang meliputi guru dan kepala sekolah dari dua Gugus tersebut mengikuti
Lokakarya Sekolah Ceria ini selama 2 hari sejak kemarin, Jumat (06/01).
Lokakarya ini dilaksanakan di
dua titik lokasi berbeda sekaligus yaitu, SDN Kembang Manis 2 untuk Gugus Kembang Manis dan
Sekolah Alam JNR untuk guru dan kepala sekolah Gugus Cugenang.
“Kegiatan Lokakarya Sekolah Ceria merupakan bentuk kepedulian LPI DD kepada kita semua guru-guru
di sini. Ini membuktikan kita tidak sendiri.” Tutur Dra. Hj. Rohaeni, Pengawas Sekolah Gugus Cugenang
pada pembukaan Lokakarya Sekolah Ceria hari pertama di SDN Kembang Manis 2.
Ia menambahkan jika hal ini membuktikan penyintas tidak sendiri dan dibalik kesulitan yang dialami ada
kemudahan.
Kegiatan Lokakarya Sekolah Ceria batch pertama kali ini menjadi awal dari serangkaian kegiatan yang
akan diinisiasi dan dilaksanakan oleh tim RDP Lembaga Pengembangan Insani DD dalam usaha
memulihkan kembali pendidikan di Cianjur.
Kerisauan Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa akan adanya Learning Loss bila kegiatan
belajar mengajar tidak efektif saat menunggu pembangunan Kembali sekolah sampai 3 bulan kedepan.
Tim RDP beranggapan bahwa hal yang pertama perlu di lakukan adalah menyiapkan Langkah untuk para
guru dan sekolah penyintas agar segera menyiapkan Kegiatan Belajar Mengajar walaupun dengan
kondisi pasca bencana.
Tim RPD berharap, bahwa Lokakarya kali ini dapat menjadi pemicu kesadaran untuk segera bangkit dan
tetap semangat dalam menjalankan fungsi pengajar serta pendidik untuk anak anak di daerah penyintas
gempa cianjur.
Harizal, selaku Koordiantor Pendidikan Kecamatan Cugenang, dalam sambutannya di Sekolah Alam Islam
JNR menyampaikan bahwa guru harus menjadi pionir dan berani melawan ketakutan.
“Bagaimana kita mengajarkan anak untuk melawan ketakutannya kalau dalam diri kita sendiri takut!” tegasnya di
hadapan peserta lokakarya Gugus Cugenang.
“Terkadang kita itu lupa bahwa ternyata masih banyak sekali sumberdaya yang masih kita miliki dan
nyatanya masih dapat dimanfaatkan untuk dapat mempercepat kita untuk bangkit lagi dari bencana ini
dan terkadang terlupa.”
Guru Agung Pardini menambahkan, selaku trainer Manajemen Sekolah Ceria.
Guru Agung meyakini asalkan kita jeli dan mempunyai semangat belajar mengajar, percepatan
pemulihan Pendidikan di bencana gempa cianjur ini dapat lebih optimal.(***)
COMMENTS