Padang, 6 November 2025 — Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat, Dr. Ferdinal Asmin, S.P, M.Si, menghadiri rapat Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Provinsi Sumatera Barat yang digelar di Aula Rapat Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Agam Kuantan, Padang, Kamis (6/11).
Rapat KKMD ini diikuti oleh berbagai unsur, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, akademisi, lembaga swadaya masyarakat (NGO), hingga pihak-pihak yang bergerak dalam pelestarian lingkungan. Forum tersebut menjadi wadah kolaborasi lintas sektor dalam upaya memperkuat perlindungan dan pengelolaan ekosistem mangrove di Sumatera Barat.
Dalam arahannya, Dr. Ferdinal Asmin menekankan pentingnya memahami fungsi ekologis mangrove sebagai bagian vital dari keseimbangan lingkungan pesisir. Ia mengibaratkan ekosistem mangrove sebagai “organ ginjal” dan “kulit” bagi bumi.
> “Ekosistem mangrove bertindak seperti ginjal atau hati pada tubuh manusia, menyaring lumpur, sedimen, dan logam berbahaya sebelum air darat mengalir ke laut. Selain itu, mangrove juga berperan layaknya kulit, menjadi barier terdepan yang melindungi daratan dari intrusi air laut dan banjir rob,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ferdinal Asmin berharap agar KKMD Sumatera Barat dapat menjadi epistemic community, yaitu komunitas pengetahuan yang berperan aktif memberikan masukan berbasis data dan sains bagi pemerintah.
> “KKMD harus menjadi ruang berpikir bersama bagi seluruh pemangku kepentingan. Hilangkan ego sektoral, tinggalkan romantisme, dan tanggalkan kegenitan intelektual. Mari bersama melindungi dan menyelamatkan ekosistem mangrove kita,” tegasnya.
Rapat tersebut menghasilkan sejumlah komitmen awal untuk memperkuat sinergi antar-lembaga dalam upaya rehabilitasi dan konservasi mangrove di berbagai wilayah pesisir Sumatera Barat. Diharapkan, kerja kolaboratif ini dapat meningkatkan efektivitas perlindungan ekosistem mangrove yang menjadi penyangga kehidupan pesisir dan sumber ekonomi masyarakat.(gusli)