Solo – Mewadahi potensi terbaik pemuda, Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA) menghelat Culture 
Expedition di rangkaian Future Leader Challenge (FLC) 2023 pada Minggu (29/01) di Kota Solo. 
Disinyalir Culture Expedition mampu menguatkan Leadpro para calon penerima manfaat BAKTI NUSA 
dan memunculkan pemuda penuh inovasi, gagasan, berorientasi pada pembangunan, menguatkan 
wawasan kebangsaan, nilai-nilai kemanusiaan, KolaborAksi, dan ikut menyiapkan kaderisasi 
kepemimpinan bangsa sekaligus membangun soliditas tim guna wujudkan aksi nyata dalam memberikan 
kebermanfaatan. (AR).
Culture 
Expedition merupakan upaya BAKTI NUSA memaksimalkan peran besar pemuda sebagai agen 
perubahan dan pemegang tampuk kepemimpinan di masa depan, sebab Indonesia butuh aktivis terbaik 
yang dapat memberikan solusi perbaikan untuk berbagai permasalahan di Indonesia. 
“Kami ingin para penerima manfaat kami bisa mengelaborasi potensinya dengan nilai-nilai BAKTI NUSA 
yakni Cendekia, Integritas, Transformatif, dan Melayani,” ujar Fazar, Supervisor Rumah Pembaharu. 
Sebagai pionir gerakan kepemudaan, BAKTI NUSA ingin para penerima manfaatnya terjun langsung di 
masyarakat, mengenal budaya, dan memberikan peran terbaik. 
 “Culture Expedition bukan hanya tentang mengenal kebudayaan tetapi juga mengajak masyarakat dan 
warganet merasakan semangat dan persona aktivis. Kota Solo merupakan lokasi terbaik karena Kota 
Batik ini dipimpin seorang pemuda penuh semangat membara,” ujar Fazar.
 “Semangat tersebut kami 
elaborasi untuk memecut para penerima manfaat agar menjadi pribadi terbaik versi mereka,” tegasnya. 
Sebanyak 50 aktivis calon pemimpin masa depan dari 14 kampus besar di Indonesia (USU, UNAND, 
UNSRI, UI, IPB, ITB, UNPAD, UNS, UGM, ITS, UNAIR, UB, UNHAS, dan UNUD) mengikuti Culture 
Expedition yang mengusung tema “We Create, Build, Preserve”. 
“Menyiapkan generasi muda terbaik 
menjadi kebutuhan bagi sebuah bangsa, bagi kesejahteraan sosial, dan bagi masyarakat Indonesia, anak 
muda ialah penentu masa depan bangsa, tugas besar ini tak akan bisa ditunaikan tanpa kualitas generasi 
muda mumpuni,” ungkap Fazar. 
Ia menambahkan, calon penerima manfaat BAKTI NUSA juga dituntut 
mampu berdaya dan melayani masyarakat melalui Leadership Project (Leadpro) mumpuni. 
 Leadership Project sendiri ialah laboratorium personal yang melahirkan inovasi sosial pemberdayaan 
dan berfokus menebar kebermanfaatan di sisi bisnis, pendidikan, ekonomi, kesehatan, lingkungan dan 
sosial. 
Pada praktiknya Leadpro yang tersebar di berbagai daerah Indonesia berdampak positif terhadap 
perubahan masyarakat, seperti yang dilakukan Barian Muchtar Pratama, calon penerima manfaat BAKTI 
NUSA asal Palembang dengan Leadpro Mental and Disability Care Indonesia (MEDICA.ID). 
Secara 
kuantitatif, Leadpro gagasannya telah memberikan dampak perubahan sebesar 90% untuk mereka yang 
memiliki keluhan mental dan disabilitas sehingga lebih merasa bahagia dan memiliki masa depan lebih 
baik. 
“Saya yakin BAKTI NUSA akan membantu saya meluaskan kebermanfataan, karena BAKTI NUSA 
dan MEDICA.ID ialah ruang cerita bagi para pemuda hebat yang ingin melakukan pelayanan serta 
pengabdian di masyarakat,” jelas Barian
