Iklan

PB
Saturday, June 24, 2023, June 24, 2023 WIB
Last Updated 2023-06-25T04:09:53Z
BaliInfo

Kembangkan Literasi di Daerah, Sekolah Literasi Indonesia Helat Diseminasi POP SLI


Bali – Sekolah Literasi Indonesia (SLI) yang berada di bawah naungan Lembaga Pengembangan Insani 
Dompet Dhuafa (LPI DD) sejak 2021 bekerja sama dengan Kemendikbudristek dalam Program Organisasi Penggerak (POP) mewujudkan model sekolah berkualitas. 


Pada Senin (12/06) SLI menghelat Diseminasi Capaian Akhir Program POP SLI yang diadakan di Fashion Hotel, Legian, Bali. Menurut Shirli Gumilang, Manajer SLI, kegiatan yang diikuti 11 Kepala Dinas Pendidikan, 22 Kepala Sekolah, 33 Kawan SLI ini 
bertujuan mengetahui capaian akhir program dari setiap wilayah sasaran POP SLI.


“Bukan hanya ingin melihat capaian akhir program, kami juga ingin berbagi praktik baik, mendengar 
tantangan yang dihadapi peserta dalam melaksanakan program, menyusun rencana tindak lanjut 
keberlanjutan program di setiap wilayah, dan memberikan apresiasi kepada sekolah yang telah 
mengimplementasikan program dengan optimal,” tambah Shirli.


Setali tiga uang dengan Shirli Gumilang, Mulyadi Saputra, Kepala LPI DD, menegaskan jika POP SLI 
digadang mampu mendorong hadirnya Sekolah Penggerak yang melibatkan peran serta organisasi. 


“Fokus utamanya adalah peningkatan kualitas guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan untuk 
meningkatkan hasil belajar siswa,” jelas Mulyadi Saputra.


POP dirancang selama tiga tahun dan akan berakhir pada Juni 2023, Shirli mengatakan, setelah melalui 
rangkaian program tersebut akan ada banyak capaian mulai dari praktik baik, inovasi program, serta 
strategi dalam menghadapi tantangan menjalankan program.


“Kami ingin menggerakan para pegiat literasi lokal karena mereka adalah aset yang bisa memaksimalkan literasi di daerah,” jelasnya.


Para peserta juga ditantang merancang serta menyusun program tindak lanjut dari program yang telah 
dilaksanakan, yang nantinya dipresentasikan di hadapan dinas daerah masing-masing sebagai tindak lanjut keberlangsungan program. 


Ia berharap sekolah yang diintervensi POP SLI akan menjadi model 
pengembangan literasi bagi sekolah lainnya yang dapat menebarkan kebermanfaatan lebih luas lagi. 
(AR)